Jika anda menginginkan 'satu solusi' bagi ekspor dan impor anda, hubungi kami segera, kami akan melayani anda sebaik-baiknya...

Rabu, 30 Maret 2011

Harga Terbaru Trucking Domestik

Berikut Harga Trucking terbaru dari kami.

  • Jakarta - Medan                 : Rp. 4.500/Kg  Min Charge : 250Kg
  • Jakarta - Pekanbaru           : Rp. 4.500/Kg  Min Charge : 250Kg
  • Jakarta - Palembang          : Rp. 3.800/Kg  Min Charge : 250Kg
  • Jakarta - Jambi                  : Rp. 4.000/kg  Min Charge : 250Kg
  • Jakarta - Lampung             : Rp. 3.500/kg  Min Charge : 250Kg

Minggu, 27 Maret 2011

Dari Penyambung Pipa, Duit Pun Mengalir

Malang - Masih pagi, dering telepon di rumah Ivan sudah berbunyi. "Halo! Ya, wes ntar tak anter barangnya, sampeyan tunggu ae, oke," kata Ivan Ferdiyanto, 26 tahun. Lalu menutup kembali itu telepon, di Malang, Sabtu (26/3/2011).

Kopi hangat selalu tersedia di mejanya setiap pagi. Dia mengambil sebatang rokok yang berada di dekat telepon. "Huddd... huuuu," asap rokok keluar dari mulutnya.  "Beginilah cak, maklum, pesanan barang," ujarnya sambil memulai cerita usaha yang dijalankan.

Awalnya, sambung Ivan, tidak pernah terpikirkan bergelut dengan usaha penyambung pipa air.

Yang dipikirkan adalah ketika lulus kuliah, menjadi karyawan di perusahaan, masuk jam 8 pagi dan pulang pukul lima sore. Setiap Sabtu dan Minggu ia bisa libur. Tetapi, nasib berkata lain. Ia kini bukan penerima gaji, melainkan pemberi gaji.

Usaha produksi penyambung pipa air, yang kini ia geluti telah dirintis orang tuanya pada 1994 dengan nama CV Prima Star. Sejak lulus kuliah tiga tahun yang lalu, ia mengambil alih kendali usaha. Dengan dibantu oleh enam karyawan, perusahaannya mampu memproduksi tiga sampai empat karung penyambung pipa atau setara dengan 2.000 unit per hari.

Apa yang didapatkan sekarang bukanlah sesuatu yang instan. Orang tua Ivan, dengan bermodalkan sekitar Rp 500 ribu awalnya telah memulai usaha dengan mengolah plastik bekas botol minuman, mainan, dan barang plastik lainnya. Dengan kreatifitas yang dimiliki, plastik bekas itu diolah lalu dibentuk menjadi penyambung pipa.

"Memasarkannya (barang) susah banget waktu itu. Kalau ditolak, jangan ditanya deh, aku sampai kasian banget ngeliatnya," jelasnya.

Setelah selesai produksi, satu bulan berikutnya baru mendapatkan pembeli.Iitu saja, katanya, pembeli barang hanya dua orang. Namun ia pantang mundur.

Melalui berbagai cobaan, akhirnya usaha yang ia geluti semakin berkembang. Ivan mencoba memasuki pasar di seluruh Jawa Timur dengan berbagai strategi di tengah persaingan yang ketat.

"Jika dulu orang tuaku cuma pasarnya di Malang dan Surabaya, kini aku raih pasar (di) hampir semua wilayah Jawa Timur," tuturnya.

Bahkan, sambungnya, permintaan barang menjangkau hingga ke Pulau Garam (Madura), beberapa kota di Jawa Tengah, dan Yogyakarta. Kini dari penjualan barang, dalam satu minggu ia mendapatkan keuntungan mulai dari sekitar Rp 10 juta hingga Rp 15 juta.

Ivan pun bermimpi dengan mencoba memasuki pasar di seluruh Jawa dan Bali.
Selain itu, pasar ekspor pun menjadi bidikan selanjutnya.

"Lagi persiapin cak. Mungkin untuk awal, ekspor ke negara-negara (di) ASEAN aja dulu. Pelan-pelan lah," ucapnya.

Sumber : 
http://www.today.co.id/read/2011/03/27/20277/dari_penyambung_pipa_duit_pun_mengalir