Jika anda menginginkan 'satu solusi' bagi ekspor dan impor anda, hubungi kami segera, kami akan melayani anda sebaik-baiknya...

Jumat, 25 Maret 2011

Angkringan Pak Jabrik Beromset Rp 3 Juta Permalam

Yogyakarta, www.today.co.id - Jika kita mendengar orang menyebut Kota Yogyakarta, yang langsung terbayang dalam benak kita adalah Malioboro, sebuah nama jalan yang menjadi pusat perbelanjaan pernak-pernik hasil kreatifitas cerdas masyarakat kota kecil yang sudah mendunia.

Ada pula Keraton Ngayogyokarto Hadiningrat, istana Sri Sultan Hamengkubuwono X yang menjadi ikon keistimewaan kota ini. Selain itu, yang juga selalu diceritakan orang-orang yang melancong ke Yogyakarta, adalah keramahan luar biasa para penduduknya.

Apabila anda berputar-putar di kota ini, jangan sungkan-sungkan untuk bertanya, coba rasakan keramahan penduduk Yogyakarta yang dengan bangga akan memberikan petunjuk arah dan menjelaskan tempat-tempat terbaik untuk anda plesiran.

Dan masih banyak lagi tempat-tempat terkenal dari kota kecil yang istimewa tersebut. Selain tempat-tempat istimewa yang wajib disinggahi, Yogyakarta juga sangat terkenal dengan wisata kulinernya. Mulai dari gudeg, bakmi jawa, brongkos, sampai makanan jajanan geplak dan bakpia.

Semua keindahan dan hiruk pikuk di atas akan anda langsung anda rasakan jika anda menginjakkan kaki di kota istimewa ini. Yang tak kalah menarik, apabila anda menyempatkan diri menikmati suasana malam kota, jangan lupa mampir di jalan Mangkubumi, lokasinya di sebelah utara Malioboro, tepatnya di depan kantor surat kabar Kedaulatan Rakyat atau orang sering menyebutnya KR.

Di jalan tersebut, anda akan terheran-heran dengan keramaian anak-anak muda yang mangkal di sebuah angkringan. Sebuah gerobak dorong yang menjual aneka makanan dan minuman yang terkenal dengan Nasi Kucing, nasi bungkus yang berukuran kecil yang harganya tidak lebih dari 3000 rupiah.

Angkringan yang buka mulai pukul 17.30 sore sampai pukul 02.30 pagi tersebut sudah berdiri dari tahun 1996 dan memiliki 3 karyawan. Awalnya, Pak Jabrik, pemilik angkringan KR tersebut, membuka angkingannya dengan modal Cuma 300 ribu rupiah.

Kurun waktu sampai 2009, angkringan KR tersebut hanya angkringan biasa seperti angkringan yang lain yang tidak begitu ramai. Namun, pada akhir 2009, Pak Jabrik mencoba menambah jenis makanan yang dia jual.

Alhasil, para pembeli semakin hari semakin ramai menjadi pelanggan angkringan KR tersebut. Ketika www.today.co.id mencoba mampir dan berbincang dengan dengan Pak Jabrik (26/2), tentang aktifitas angkringannya, Pak Jabrik menjelaskan dengan keramahan khas Yogyakarta.

“Kalau lagi sepi mas, paling sekitar 100 orang yang “jagongan” di sini. Tapi kadang-kadang kalau lagi ramai, bisa sampai 600 orang, sampai saya dan teman-teman kewalahan melayani mereka, karena semakin malam semakin ramai,” papar Pak Jabrik.

Pak Jabrik juga menjelaskan kalau makanan yang dia jual memang ada banyak jenisnya. Ada nasi kucing kikil, langgi, rica-rica, rames, oseng tempe, sambel teri, dan nasi sambel usus, yang dalam semalam bisa menghabiskan sampai 200 bungkus.

Disamping nasi kucing, ada pula tempe goreng, tahu goreng, sate usus, kerupuk rambak, sate bakso, arem-arem, telur asin, rempeyek, dan keripik. Jenis minuman yang dijual seperti es teh, teh manis, susu jahe gula batu, es tape ketan, tape ketan hangat, milo, susu, sampai kopi hitam.

Harga makanannya pun relatif murah, berkisar antara 500 rupiah sampai 2500 rupiah, dengan omset penjualan dalam semalam mencapai 1,3 juta sampai 3 juta rupiah. Keuntungan yang diperolehpun bisa mencapai 700 ribu sampai 1,5 juta dalam sekali jualan, sangat besar untuk ukuran gerobak dorong yang modal awalnya cuma 300 ribu rupiah.

Para pembeli rata-rata adalah mahasiswa, meskipun juga banyak 'bule' luar negeri yang juga suka nongkrong di angkringan Pak Jabrik. Jadi, jika anda sedang berada di jogja, tak ada salahnya mampir ke angkringan Pak Jabrik.

Sumber: www.today.co.id

Tidak ada komentar: