Reza Adi Surya | Minggu, 20/03/2011 16:33 WIB
Jakarta - Situs resmi PSSI kembali di 'hack' oleh orang yang tidak dikenal dengan mengatasnamakan Aktivis Tukang Gorengan Peduli Indonesia. Ini bukan kali pertama situs badan sepakbola Indonesia tersebut di 'hack'.
Jika Anda membuka situs resmi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) di www.pssi-football.com, maka Anda akan mendapati sebuah gambar tikus dengan memegang dua pistol di halaman depan web tersebut. Di halaman depan situs PSSI tersebut tertulis kalimat "Stop Korupsi".
Tulisan tersebut terpampang di depan gambar tikus yang tengah memegang dua buah pistol. Dibawah gambar tikus tersebut terdapat kalimat "Stop Korupsi dan Suap di Indonesia!! Hacked by Aktivis Tukang Gorengan Peduli Indonesia."
Begitulah gambar dan tulisan yang terpampang jika Anda membuka situs PSSI tersebut. Seperti diketahui, PSSI akan melakukan dua kongres pada 26 Maret dan 29 April mendatang.
Kongres pertama akan dilaksanakan untuk memilih Komite Pemilihan dan Komite Banding, sementara kongres kedua untuk memilih Ketua Umum, Wakil Ketua Umum dan Komite Eksekutif periode 2011-2015. (kml/kml)
Jika Anda membuka situs resmi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) di www.pssi-football.com, maka Anda akan mendapati sebuah gambar tikus dengan memegang dua pistol di halaman depan web tersebut. Di halaman depan situs PSSI tersebut tertulis kalimat "Stop Korupsi".
Tulisan tersebut terpampang di depan gambar tikus yang tengah memegang dua buah pistol. Dibawah gambar tikus tersebut terdapat kalimat "Stop Korupsi dan Suap di Indonesia!! Hacked by Aktivis Tukang Gorengan Peduli Indonesia."
Begitulah gambar dan tulisan yang terpampang jika Anda membuka situs PSSI tersebut. Seperti diketahui, PSSI akan melakukan dua kongres pada 26 Maret dan 29 April mendatang.
Kongres pertama akan dilaksanakan untuk memilih Komite Pemilihan dan Komite Banding, sementara kongres kedua untuk memilih Ketua Umum, Wakil Ketua Umum dan Komite Eksekutif periode 2011-2015. (kml/kml)
1 komentar:
Ketidakpuasan masyarakat terhadap PSSI mestinya ditanggapi dingin oleh Nurdin Halid. Hal tersebut sebagai pembelajaran terhadap kinerja PSSI yang dinilai telah gagal.
Posting Komentar