Jika anda menginginkan 'satu solusi' bagi ekspor dan impor anda, hubungi kami segera, kami akan melayani anda sebaik-baiknya...

Jumat, 25 Maret 2011

Pelaku Industri Menyerah Lawan Barang China

UKM. detikfinance dok.
Jakarta - Barang-barang produksi lokal diakui belum bisa melawan barang asal China khususnya dari segi harga. Pelaku industri pun mengisyaratkan 'bendera putih' melawan barang dari China.

Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Erwin Aksa mengatakan, dukungan pemerintah dan perbankan di China membuat industri di negara 'Tirai Bambu' tersebut sulit disaingi saat ini.

"Kita ini sulit bersaing dengan China kalau kita tidak produksi secara massal. Kita harus ada pemotongan pajak. China seperti itu, makanya kita sulit bersaing. Susah bersaing dengan China karena harga murah," tutur Erwin saat ditemui di sebuah rumah makan di Jakarta Pusat, Jumat (25/3/2011).

Dikatakan Erwin, akibat sulitnya melawan gempuran barang China, saat ini banyak pengusaha yang lebih suka menjual abrang-barang impor khususnya dari China. "China itu kapasitas produksinya besar, massal, dan mencakup seluruh dunia," imbuh Erwin.

Pengusaha dalam negeri, ujar Erwin, saat ini masih terus terlena untuk menjadi pedagang barang impor. Karena mereka lebih merasakan keuntungan menjadi importir ketimbang produsen.

"Di Indonesia risiko menjadi produsen tinggi. Kita terbentur permodalan, infrastruktur. Jadi beban-beban seperti itu kalau diakumulasikan untuk produksi akan sangat mahal dan sulit bersaing dengan barang impor," papar Erwin.

"Makanya banyak yang malas bangun pabrik. Itu yang harus diubah. Kita harus beri perubahan perilaku seperti itu. Kalau suku bunga tidak turun, perbankan tak mau berikan modal yang fleksibel, dan pemerintah tak beri benefit yang luar biasa, maka ini akan berlangsung terus," tegas Erwin.

Jalan keluarnya adalah dukungan dari pemerintah dan perbankan. Pemerintah harus bisa membantu memberikan pasar kepada produk-produk dalam negeri sehingga ada kepastian pengusaha menjual barang dagangannya. Sementara perbankan adalah lewat pemberian kredit modal berbunga murah.

sumber: http://www.detikfinance.com/read/2011/03/25/170412/1601467/1036/pelaku-industri-menyerah-lawan-barang-china

Tidak ada komentar: