Jika anda menginginkan 'satu solusi' bagi ekspor dan impor anda, hubungi kami segera, kami akan melayani anda sebaik-baiknya...

Jumat, 25 Maret 2011

Botol Super Mini Kilapkan Usaha Pak Benny

Tangerang - Seonggok jaket kulit usang terpajang di lemari kayu, bertahun-tahun diacuhkan sang tuan. Si tuan lebih memilih penghangat tubuh model baru. Alasannya hanya satu, jaket kulit usang tak lagi semulus, seseksi, dan secemerlang dahulu.

Tapi nanti dulu, di galeri Bens Leather tak semua jaket kulit usang harus didekam di 'penjara kayu'. Hanya dengan sebotol mini cairan ajaib, semua jaket kulit usang bisa menjelma kembali jadi barang mewah.

Tak hanya jaket, perangkat lain yang terbuat dari kulit hewan, seperti tas, dompet, sepatu, ikat pinggang, bahkan sofa bisa kembali terlihat baru.

Botol berukuran 50 mililiter itu tak lain berisi cat khusus untuk memoles berbagai barang yang terbuat dari kulit hewan. Benny Widyasono, sang pemilik galeri, meracik berbagai cairan kimia yang akhirnya disulap menjadi obat keusangan kulit, tanpa terlihat telah diperbaiki.

"Jaket kulit biasanya dibeli dengan harga yang tidak murah, sekitar Rp 500 ribu sampai Rp 2 juta. Kalau rusak sedikit dibuang kan sayang. Ini yang bikin saya berinovasi," ujar Benny kepada www.today.co.id di Jakarta, Sabtu (12/3/2011).

Di galerinya yang berukuran 6x6 meter persegi, Benny menerima layanan pengecatan dan perbaikan barang-barang yang terbuat dari kulit hewan. Tak butuh waktu lama, hanya dalam waktu kurang dari satu jam ia menyulap jaket dan perangkat kulit lain kembali menjadi baru.

Layanan jasa inilah yang menurut Benny merupakan daya tarik tersendiri bagi pelanggan. Pengecatan benda kulit ia lakukan dengan menggunakan kuas khusus yang terbuat dari busa (spon). Selain spon, ia juga menggunakan alat semprot kompresor atau yang biasa digunakan dalam airbrust painting.

"Saya sengaja mengecat di halaman toko, dan ini yang selalu menjadi pertunjukan yang menarik perhatian orang lain yang akhirnya jadi pelanggan baru saya. Mereka heran, kok jaket dicat airburst sih pak?," tuturnya sembari tersenyum.

Cat 'ajaib' ini menjadi solusi terinovatif bagi para pria yang telah menggemari dan memiliki jaket kulit berpuluh-puluh tahun tanpa tahu bagaimana memperbaikinya. Benar saja, tak disangka peminat cat khusus kulit ini membanjir. Dengan harga Rp 10 ribu per botol, Dalam sebulan Benny dapat menjual sekitar 1.000 botol.

Belum lagi layanan jasa pengecatan instan jaket dan benda kulit lain. Dalam sebulan ia bisa meraih omset sekitar Rp 10 juta. Tak heran, ia bisa mengembangkan usahanya hanya dalam dua tahun.

Awalnya, Benny hanya menjalankan usahanya menggunakan mobil minibus yang ia miliki. Berjajar dengan para pedagang jalanan lain. Ia bahkan sempat menjajakan cat ajaibnya di pelataran masjid setiap usai shalat jumat. Namun karena banyak peminat, ia mengembangkan usahanya dengan menyewa sebuah toko di Ciputat, Tangerang.

Semula, Benny ialah seorang pegawai swasta di perusahaan yang bergerak dalam produksi Safety shoes. Ia mengaku telah menggeluti bidang perkulitan selama kurang lebih 30 tahun lamanya.

"Walaupun pindah-pindah kantor, tetapi sejak 30 tahun selalu bergelut dalam produksi sepatu kulit. Jadi saya hapal benar dengan 'ilmu perkulitan'," tuturnya.

Setelah pensiun dini dan merasa cukup tua untuk bekerja rutin, Benny memberanikan diri untuk keluar dari pekerjaannya sebagai pegawai dan mulai menggeluti usaha cat khusus kulit ini.

Ketika berniat berwiraswasta, ia memikirkan usaha apa yang telah ia kuasai. Tak seperti pengusaha pada umumnya, Benny merasa tak perlu berspekulasi dengan hal 'coba-coba'. Menurutnya, kematangan dalam bidang usaha yang digeluti akan menentukan keberhasilan usaha tersebut.

Ilmu 'perkulitan' yang telah ia telan selama 30 tahun menurutnya sangat terpakai. Hal ini terbukti dengan banyaknya pelanggan yang akhirnya berkonsultasi ringan dengan bagaimana perawatan barang kulit yang baik.

"Banyak pelanggan yang akhirnya kembali karena merasa saya memang mengerti 'kulit' dan tidak cuma asal berjualan saja. Bahkan ada juga yang nelpon cuma pingin nanya, pak memang jaket nggak boleh diolesin handbody? Atau nggak boleh dijemur? Terus gimana dong pak? Saya jadi kayak konsultan kulit," pungkas Benny menirukan ucapan sang pelanggan.

Hanya bermodal Rp 500 ribu, kini ia bisa menikmati keuntungan bersih sekitar Rp 10 juta dalam sebulan.

Sumber : www.today.co.id

Tidak ada komentar: